Selasa, 01 Februari 2022

ALAT PENDETEKSI DINI TSUNAMI - BUOY TSUNAMI

BUOY TSUNAMI 

Adalah alat terapung yang dapat mendeteksi gelombang tsunami yang diakibatkan gempa bumi bawah laut. Alat ini terhubung dengan Ocean Bottom Unit ( OBU ) didasar laut, dekat dengan daerah sumber gempa dan tsunami. Buoy Tsunami dapat mengawasi dan mencatat perubahan tingkat air laut di Samudera. Buoy tsunami ini sangat diperlukan Indonesia karena lokasi Indonesia dengan tingkat aktifitas gempa bumi yang tinggi

Sejak terjadinya Tsunami Samudera Hindia 26 Desember 2004 atau dikenal Tsunami Aceh sebagai gempa bumi terbesar ketiga dengan magnitudo 9.3 yang tercatat di seismograf dengan durasi patahan terpanjang sepanjang sejarah (antara 8.3 dan 10 menit ) dengan gelombang tsunami yang tingginya mencapai 30 meter dan menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir, Buoy generasi pertama diluncurkan sejak 2007 & generasi kedua dengan penyempurnaan di tahun 2008 oleh BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ). Dan sumbangan beberapa negara lain pasca tsunami aceh : Jerman ( 10 buah), Amerika Serikat ( 2 buah ), Malaysia ( 1 buah )

Bouy tsunami yang terpasang pasca tsunami Aceh ( sumber BPPT )

SISTIM KOMUNIKASI ALAT PENDETEKSI DINI TSUNAMI

Buoy tsunami produksi BPPT saat pengujian dilaut

Alat pelampung pendeteksi tsunami ini akan diikat dengan tali baja yang dapat menahan jangkar pemberat sekitar 2 - 3 ton. Alat didasar laut OBU secara aktif akan mengirimkan data ke Buoy, Buoy lantas mengirimkan data ke satelit dan dari satelit data tadi dikirimkan ke stasiun penerima di Jakarta di Gedung Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMG ) sebagai pusat peringatan dini tsunami dan gedung BPPT untuk pemantauan.

Sistim komunikasi Buoy tsunami ( sumber BPPT )

BUOY TSUNAMI PRODUKSI BPPT

Buoy tsunami merah putih

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang telah mengembangkan sistim peringatan dini tsunami sejak 2007, dan telah mengembangkan sistim ini secara berkelanjutan dan menghasilkan Buoy tsunami generasi ke 3 yang dinamakan Buoy merah putih dengan perbedan dari generasi sebelumnya yaitu tidak mempunyai sensor dipermukaan sehingga tidak menarik bagi para pelayar & seluruh antenna dibenamkan dibawah laut. 

Buoy tsunami merah putih telah diluncurkan di tahun 2019 di selat sunda sekitar 5 km dari anak gunung krakatau. Pemasangan Buoy terbaru untuk menggantikan buoy tsunami generasi pertama & kedua, dan sumbangan beberapa negara asing yang sudah rusak karena usia atau akibat vandalisme karena dirusak.

Salah satu komponen material untuk membuat Buoy tsunami dengan diameter sekitar 2.6 m agar dapat mengapung adalah dengan bahan Spon Eva warna Hitam Tebal 60 mm (6 cm ) dan dilengkapi dengan antenna, electronic systems dan baterai yang menghubungkan ke satelit.

Prototype buoy tsunami dengan bahan Spon Eva

 

BPPT akan terus memproduksi Buoy tsunami karena jumlah buoy harus cukup untuk mendeteksi dini tsunami di seluruh cakupan wilayah Indonesia yang luas sekaligus mencari teknologi lain untuk dapat menghindari vandalisme pencurian Tsunami buoy

Buoy tsunami merah putih produksi BPPT

BAHAN SPON EVA 

Spon Eva ( eva foam ) adalah salah satu komponen untuk membuat buoy tsunami agar dapat mengapung dipermukaan laut, bahan yang digunakan adalah spon eva warna Hitam dengan ketebalan 60 mm & kekerasan standard 40-45 dengan ukuran Big Top Jumbo double est  530 x 165 cm atau ukuran Big Top Jumbo est  265 x 165 cm 

             



INDONESIA TSUNAMI EARLY WARNING SYSTEM ( INATEWS ) - sumber Awal Pribadi